Annual Progress Review (APR): Tahapan Penting dalam Studi PhD di Inggris


Mahasiswa PhD, atau kalau di University of Birmingham disebut sebagai Postgraduate Researcher, memiliki kewajiban untuk bisa memberikan progress tahunan yang memadai sesuai dengan hasil review tahunan yang mereka laksanakan terhadap mahasiswa terkait. Annual Progress Review (APR) merupakah salah satu cara dari pihak universitas untuk melakukan tracking atas kemajuan riset yang dilaksanakan oleh mahasiswa PhD, diluar supervision meeting yang dilakukan antara mahasiswa dengan supervisors mereka. Setiap School, atau mungkin setara fakultas, memiliki ketentuan yang berbeda untuk APR yang mereka laksanakan. Namun, kurang lebih tidak berbeda jauh satu dengan yang lainnya.

Dari pengalaman saya, APR sudah dijadwalkan jauh-jauh hari sebelum hari-H. Kurang lebih antara 2-4 minggu sebelum proses dilaksanakan. Dalam APR, terdapat satu faculty member yang berperan sebagai chair of the review, selain itu ada juga satu orang faculty member yang bertugas sebagai reviewer, yaitu orang yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar riset kita. APR juga wajib dihadiri oleh supervisors kita, namun mereka tidak diperbolehkan untuk bertanya maupun membantu mahasiswa PhD-nya menjawab. Kehadiran mereka hanya sekedar menyaksikan presentasi dan Tanya-jawab yang dilakukan antara reviewer dan mahasiswa PhD.

Menghadapi proses APR tentu saja tidak santai, saya merasa deg-degan dan khawatir dengan hasil yang kemungkinan didapatkan dari proses tersebut. Apabila reviewer menilai riset kita tidak ada kemajuan berarti atau kita ternyata tidak siap untuk melanjutkan riset yang kita ajukan, bisa jadi proses PhD mahasiswa tersebut di-terminate, alias dinyatakan tidak bisa lanjut ke tahun berikutnya. Tentunya tidak ada yang ingin seperti itu.

Kalau di departemen saya --International Development, School of Government--, proses APR dilakukan bersama dengan chair, reviewer dan supervisors. Total proses APR adalah 50-60 menit untuk setiap mahasiswa PhD. Mahasiswa diberikan waktu 5 menit untuk melakukan presentasi mengenai riset mereka. Lima menit bukan waktu yang lama, sangat singkat sehingga kita harus pintar-pintah menyaring apa yang akan kita sampaikan. Hanya hal-hal yang sangat penting yang bisa kita sampaikan. Selain itu penyampaian/presentation delivery juga harus sat-set, tidak bisa lelet. Setelah presentasi selesai, kemudian reviewer akan mendiskusikan hal-hal yang menurut dia penting untuk diketahui. Diskusi yang dilaksanakan mayoritas berupa pertanyaan-pertanyaan, kritik, dan masukan untuk riset kita. Atas setiap pertanyaan/kritik/masukan, kita wajib untuk memberikan respon/jawaban. Harapannya adalah apa yang menjadi concern reviewer, kita paham, tahu dan memiliki cara untuk mengatasinya di masa mendatang.


Selama proses APR saya, reviewer menanyakan beberapa hal, yang berupa pertanyaan, kritik, dan masukan. Hal-hal yang menjadi perhatian berdasarkan pengalaman saya adalah antara lain: 1) Mengapa kamu memilih bagian (area) tertentu dalam risetmu, pertimbanganmu apa? 2) Pertanyaan risetmu mungkin perlu diperdalam lagi. Apa outcome yang kamu harapkan dari your research questions? 3) Mengapa kamu tidak fokuskan pada tier 1 dalam proses decision-making yang ada di mekanisme yang ada? 4) Apa pertimbanganmu dalam memilih locus penelitian? 5) Mengapa kamu menentukan kriteria A, B, C, dsb sebagai dasar pemilihan sample locus penelitian? Relevansinya apa? 6) Dalam theoretical framework, sepertinya perlu ditukar posisi antar konsep A dan B. Konsep B nampaknya perlu dibahas lebih banyak dan diletakkan di depan 7) Bagaimana kamu nanti bisa mendapatkan akses ke para politisi yang akan kamu wawancara?

Sepertinya ada beberapa pertanyaan lagi tapi saya lupa detailnya. Semua pertanyaan-pertanyaan yang dilempar wajib dijawab, jangan sampai kita tidak bisa menjawab karena akan mempengaruhi kredibilitas kita dalam melaksanakan riset yang sudah kita rancang. Pastikan kita siap dengan challenges yang akan kita hadapi di depan selama proses penelitian kita. Proses tanya jawab ini tidak lama, hanya berkisar 25 menit setelah presentasi kita.

Setelah proses Tanya jawab selesai, kemudian para supervisors diminta keluar oleh reviewer dan chair. Hanya kita yang berhadapan dengan reviewer dan chair. Reviewer akan menanyakan kepada kita mengenai proses dan hubungan mahasiswa dengan supervisors, apakah ada hal-hal yang ingin disampaikan berupa komplain atau kendala-kendala yang dihadapi selama proses bimbingan dengan supervisors berlangsung. Sesi ini hanya berkisar 10 menit untuk kemudian setelah itu gentian mahasiswa yang keluar dan supervisors menceritakan kepada reviewer mengenai mahasiswa mereka.

Setelah proses ini selesai, mahasiswa akan dipanggil kembali ke ruangan bersama mereka semua. Di sini kemudian chair akan mengumumkan apakah mahasiswa tersebut lulus ke year 2 atau tidak atau transfer ke master. Alhamdulillah proses saya berjalan lancar.

Setelah proses ini selesai, maka supervisors dan reviewer akan mengisikan jawaban progress dan menandatangani report (disebut sebagai GRS3) yang sudah kita isi dan tandatangani. Dari sinilah kemudian proses riset kita berlanjut ke tahap berikutnya.

Demikian cerita mengenai proses APR tahun pertama. Bagi kalian yang akan menjalani, semoga lancar ya. Drop a comment apabila ada yang perlu ditanyakan.

 

Salam,

frochadi

frochadi

A policy wonk, auditor, writer, and sketcher.

Post a Comment

Previous Post Next Post